LAZ BATAM Perkuat Peran Sosial dengan Dukung Santri Tahfizh dari Keluarga Dhuafa
Batam— Dalam upaya memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan sumber daya manusia berbasis keislaman, Lembaga Amil Zakat (LAZ) BATAM kembali menyalurkan bantuan konsumsi bagi para santri penghafal Al-Qur’an di Rumah Tahfizh Jamiatul Ulum Al Fatah, Batam Centre.
Ketua LAZ BATAM, Syarifuddin, hadir langsung dalam penyaluran bantuan tersebut. Menurutnya, bantuan ini merupakan bagian dari program rutin lembaga dalam mendukung kebutuhan pokok santri yang berasal dari kalangan ekonomi lemah.
“Santri-santri di rumah tahfizh ini berasal dari berbagai daerah, termasuk pulau-pulau kecil seperti Pulau Nguan. Mereka datang dengan semangat luar biasa untuk menghafal Al-Qur’an, meskipun berasal dari keluarga yang serba terbatas,” jelas Syarifuddin.
Total ada sekitar 18 santri ikhwan yang menetap dan menimba ilmu di rumah tahfizh tersebut. Sebagian besar dari mereka hidup dalam keterbatasan, baik dari sisi ekonomi maupun fasilitas pendukung. Bantuan konsumsi yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban harian mereka dan memberi ruang yang lebih lapang bagi mereka untuk fokus dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an.
Lebih dari itu, LAZ BATAM juga merancang program jangka panjang berupa beasiswa tahfizh yang akan diberikan secara rutin kepada para santri yang menunjukkan kesungguhan dan kemajuan dalam hafalan mereka.
“Ini bukan hanya soal bantuan makanan. Ini adalah bentuk investasi sosial kita dalam membina generasi muda yang kelak akan menjadi penjaga nilai-nilai Islam di tengah masyarakat,” tegas Syarifuddin.
Melalui dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dipercayakan masyarakat, LAZ BATAM berkomitmen untuk terus menyalurkannya kepada yang benar-benar membutuhkan. Semua dana dikelola secara transparan, terstruktur, dan sesuai prinsip syariah.
LAZ BATAM mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung program-program kemanusiaan ini. Setiap zakat dan sedekah yang disalurkan bukan hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga menjadi amal jariyah yang terus mengalir melalui perjuangan para santri menghafal Kalamullah. (Nursalim Turatea).