APEBSKID Gelar MUKERNAS di Bali, Angkat Isu Sastra dan Desain di Tengah Arus Teknologi
Bali, sidikfokus.id – Suasana hangat penuh semangat tampak di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Bali, pada Selasa, 29 April 2025. Para dosen, akademisi, dan pegiat pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari berbagai penjuru tanah air berkumpul dalam acara Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) yang digelar oleh APEBSKID (Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Nitisastra, Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha.
Sejak pagi, para peserta berdatangan dengan penuh antusias. Tepat pukul 08.30 WITA, presensi dimulai, disusul dengan pembukaan resmi pada pukul 09.00 WITA. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan dengan penuh semangat, dilanjutkan dengan Mars Undiksha dan Mars APEBSKID. Setelah doa bersama, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FBS Undiksha dan Ketua Umum APEBSKID yang memberikan semangat serta arah tujuan kegiatan ini.
Salah satu momen penting dalam pembukaan adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar institusi. Hal ini dilakukan untuk mempererat kolaborasi dalam bidang pendidikan dan riset antar perguruan tinggi. Tak hanya itu, APEBSKID juga memberikan penghargaan kepada para narasumber kuliah pakar sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan wawasan yang mereka bagikan. Sebuah buku karya kolektif anggota APEBSKID turut diluncurkan, menandai semangat literasi dan produktivitas akademik. Cinderamata juga diberikan kepada tuan rumah sebagai simbol persahabatan dan terima kasih.
Pada kesempatan yang sama, APEBSKID juga melaksanakan prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah bagi sejumlah pengurus baru. Salah satu yang tampil maju untuk dilantik adalah Nursalim, M.Pd., yang dipercaya mewakili APEBSKID untuk mengemban amanah baru dalam kepengurusan organisasi. Ia tampil dengan tenang dan penuh keyakinan saat mengikuti pengambilan sumpah, menunjukkan komitmennya untuk turut mendorong kemajuan pendidikan bahasa dan sastra di Indonesia.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi kuliah pakar. Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. dari Universitas Negeri Yogyakarta tampil sebagai pembicara pertama. Ia menyampaikan materi mengenai pemaknaan karya sastra secara bertahap, mulai dari lapis satu hingga lapis empat. Pendekatan ini membuka pemahaman baru bagi peserta dalam mengkaji karya sastra secara mendalam dan bertahap.
Dilanjutkan oleh Dr. Sumbo Tinarbuko, M.Sn. dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang membahas topik desain komunikasi visual di era teknologi, terutama di tengah kehadiran kecerdasan buatan. Menurutnya, imajinasi dan kemampuan estetika menjadi kunci utama dalam menciptakan karya visual yang bermakna di tengah derasnya arus digital.
Setelah sesi tersebut, para peserta menikmati waktu istirahat sambil makan siang bersama. Mereka juga sempat mengunjungi Galeri Seni FBS Undiksha dan menyaksikan pameran buku APEBSKID. Sesi ini dimanfaatkan untuk berdiskusi santai dan menjalin jejaring antarperguruan tinggi.
Pada pukul 13.00 WITA, seminar nasional dimulai dengan menghadirkan dua narasumber utama: Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A. dan Dr. Much Koiri, M.Si., serta dipandu oleh Dr. Ardianto, S.Pd., M.Pd. sebagai moderator. Seminar berlangsung interaktif dalam format diskusi yang akrab, membahas berbagai perkembangan dan tantangan terkini dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra.
Setelah rehat dengan sajian coffee break, acara dilanjutkan dengan inti kegiatan, yakni MUKERNAS. Dalam sesi ini, dibahas arah kebijakan dan program kerja APEBSKID ke depan, termasuk penyusunan kurikulum yang relevan, peningkatan kualitas pembelajaran, serta penguatan kolaborasi riset antar kampus.
Seluruh kegiatan berjalan lancar dalam suasana yang penuh kekeluargaan. Bali, dengan keindahan budaya dan alamnya, menjadi latar yang ideal untuk membangun semangat akademik dan kolaboratif. Para peserta pulang dengan semangat baru dan harapan besar untuk masa depan pendidikan bahasa dan sastra di Indonesia.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa APEBSKID terus berkomitmen dalam memajukan dunia pendidikan, mendorong inovasi, dan memperkuat sinergi antar institusi demi generasi yang literat dan kreatif. (Nursalim Tinggi/Yti)