Canda Tertutup di Morning Bakery Greenland: Tawa, Cairan, dan Dawai Asmara

Batam, sidikfokus.id – 10 April 2025 — Pagi yang semula dirancang sebagai pertemuan tertutup di Morning Bakery Greenland, mendadak berubah menjadi forum terbuka penuh gelak tawa dan canda khas para akademisi dan aktivis kebudayaan yang tergabung dalam satu grup komunikasi.

Pertemuan dimulai dengan nada serius. Namun, seperti yang diungkapkan Robi Kurniawan, suasana menjadi terlalu akrab hingga lupa bahwa forum itu “awalnya tertutup”. Dalam keceriaan yang membuncah, para peserta mulai berdatangan, termasuk mereka yang “diminta merapat sekalian bayar”.

“Padahal cairnya banyak terus,” sindir Asmaldi sambil menambahkan, “Giliran ngajak teman, suruh bayar pula Buya.” Komentar ini pun langsung disambut tawa dan respons dari peserta lain. “Pengen juga lah merasakan isi dompetnya para doktor kita,” celetuk MF Hambali dengan gaya khasnya.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah nama seperti Bu Li dan Pak Am turut disebut sebagai pihak yang kerap mengundang, namun acapkali lupa dengan prinsip “traktir yang mengundang”. Bahkan halal bihalal sebelumnya pun menyisakan kisah serupa.

Tak hanya obrolan ringan, nuansa pertemuan itu turut dihiasi bait-bait puitis dari Hanief Noer Al-Bughury yang mendendangkan syair bertajuk “Dawai Asmara”. Bait syahdu seperti “Belaian mesra membuai jiwa // Tak terlukiskan bahagia” menjadi magnet suasana, membuat forum tidak sekadar membahas urusan “cair-mencair”, tapi juga merayakan keindahan kata.

“Tipis Buya,” seloroh Hambali lagi, menyiratkan harap yang dalam namun tetap dalam bingkai humor. “Saya tidak meminta Buya… cuma sedikit berharap saja,” tambahnya, mengundang reaksi hangat dari seluruh peserta.

Forum pagi itu mungkin sederhana dan spontan, namun dalam kelakar dan puisi, tercermin keakraban yang tak tergantikan. Inilah bukti bahwa di tengah kesibukan dan tanggung jawab akademik, masih ada ruang untuk tawa, puisi, dan sedikit harapan yang dibalut canda.(Yti/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *