Kuatkan Literasi Keislaman Siswa Madrasah, Kemenag Batam Dorong Implementasi Masif Program Amsilati

Batam, sidikfokus.id – Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan keagamaan yang berakar pada khazanah keilmuan Islam klasik, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Budi Dermawan, menyerukan kepada seluruh kepala madrasah dan tenaga pendidik Madrasah Ibtidaiyah, baik negeri maupun swasta, untuk segera mengimplementasikan Program Amsilati sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran madrasah. Seruan strategis tersebut disampaikan dalam forum terbatas yang berlangsung di Aula Asrama Haji Batam, Ahad malam, 25 Mei 2025, pukul 19.01 WIB.

Kegiatan yang dihadiri oleh para kepala madrasah, pengawas pendidikan Islam, serta tokoh-tokoh pendidikan di lingkungan Kementerian Agama Kota Batam ini menjadi momentum penting dalam mengonsolidasikan arah kebijakan pembelajaran agama Islam di tingkat dasar. Dalam sambutannya, Budi Dermawan menekankan bahwa penguatan program berbasis literasi kitab kuning menjadi keharusan untuk menyiapkan generasi madrasah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mendalam secara spiritual dan keilmuan.

> “Program Amsilati adalah instrumen strategis dalam membekali siswa dengan kemampuan membaca dan memahami kitab kuning secara cepat, sistematis, dan aplikatif. Ini bukan sekadar metode belajar, melainkan sebuah gerakan revitalisasi literasi Islam klasik di lembaga formal pendidikan keagamaan,” tegas Budi Dermawan.

Menyelaraskan Sistem Madrasah dengan Tradisi Pesantren

Program Amsilati dikenal luas sebagai metode pembelajaran baca kitab gundul (tanpa harakat) yang menekankan pada penguasaan ilmu nahwu dan sharaf melalui pendekatan klasikal dan jenjang bertingkat. Program ini awalnya berkembang di lingkungan pesantren tradisional dan kini mulai diadopsi secara luas oleh madrasah-madrasah di berbagai daerah sebagai respons atas tantangan rendahnya literasi kitab klasik di kalangan siswa.

Di hadapan peserta forum, Budi Dermawan mengajak semua pemangku kepentingan untuk membangun sinergi kolaboratif demi kesuksesan pelaksanaan program Amsilati. Ia menegaskan bahwa madrasah sebagai lembaga pendidikan formal harus mampu menjadi penjaga dan penerus tradisi keilmuan Islam, bukan sekadar lembaga yang menjalankan kurikulum rutin.

> “Madrasah harus menjadi garda terdepan dalam pelestarian literasi keislaman klasik. Amsilati adalah jembatan menuju pemahaman teks-teks penting dalam Islam, yang selama ini menjadi kekayaan utama dunia pesantren dan pusat keilmuan Islam di Nusantara,” tambahnya.

Langkah Strategis Menuju Implementasi Nyata

Dalam arahannya, Kepala Kemenag Kota Batam juga memberikan sejumlah rekomendasi strategis bagi satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dalam mengimplementasikan program ini, antara lain:

Mengadakan pelatihan intensif bagi guru agama tentang metode Amsilati;

Menyusun jadwal pembelajaran khusus secara terstruktur;

Menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti kitab Amsilati, ruang belajar khusus, serta modul evaluasi;

Membentuk tim pengawas internal untuk memantau efektivitas pelaksanaan di lapangan.

Lebih lanjut, ia mendorong agar pelaksanaan Amsilati tidak bersifat formalitas belaka. Menurutnya, keberhasilan program ini terletak pada kesungguhan pelaksanaannya, inovasi metode penyampaian, serta pengawasan berkelanjutan dari semua elemen pendidikan.

> “Kalau hanya rutinitas tanpa ruh, program ini tidak akan berdampak besar. Namun jika dijalankan dengan niat tulus dan pendekatan inovatif, kita akan mencetak generasi santri modern yang unggul dalam memahami warisan keilmuan Islam,” katanya.

Membangun Masa Depan Pendidikan Islam yang Berkarakter

Arahan strategis ini menjadi bagian dari agenda besar Kementerian Agama dalam mengarusutamakan pendidikan Islam yang kuat secara karakter, berlandaskan nilai-nilai tradisional yang kontekstual dengan tantangan zaman modern. Program Amsilati pun diharapkan mampu mengisi kekosongan pembelajaran literasi keislaman yang selama ini kurang mendapatkan porsi dalam pendidikan formal.

Sejumlah kepala madrasah yang hadir dalam forum tersebut menyambut positif ajakan Kepala Kemenag dan menyatakan komitmen mereka untuk segera menindaklanjuti instruksi tersebut di satuan pendidikan masing-masing.

Dengan sinergi yang solid, program Amsilati bukan hanya akan menjadi ikon baru pembelajaran madrasah di Kota Batam, tetapi juga akan meneguhkan posisi madrasah sebagai benteng penjaga warisan keilmuan Islam yang kokoh, membumi, dan tetap relevan sepanjang masa. (Nursalim Turatea/Yti).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *